Kontributor

Sabtu, 25 Juni 2011

francais

Comment allez-vous?
je m'appelles alberta Vincentia Novita

je suis uny etudiant
 j'ai vingt ans

Selasa, 21 Juni 2011

setitik kecil

Biarkan air ini mengalir mengikuti alur sungai,
Walau banyak bebatuan, mungkin kan sakit...
Tapi aku ingin tahu muara itu apa....

Harusnya aku berjalan, bukan berlari...
Harusnya aku mengikuti, bukan mendahului...
Haruskah aku salahkan diriku yang terlalu berani...
Aku ini siapa?
Keangkuhan telah membutakan mataku...
Aku harus sadar, aku ini kecil dan dunia itu luas

Setitik kecil,
Salatiga, 24 Feburari 2011

Angin #1

Angin...
Aku tidak tuli,
tapi tak mendengar suara apapun...
Aku tidak bisu,
tapi tak mengucap sepatah katapun...
Aku tidak cacat,
tapi tak bergerak sama sekali....
Hanya keheningan,
dan ku tutup mataku rapat – rapat...
Mencoba dengan naluriku,
merasakan hembusan angin musim ini
Yang memainkan tiap helaian rambutku....

Tiap berganti musim,
Maka berganti angin,
Namun aku selalu rindu merasakan angin,
Yang membuaiku hingga terlelap...

Tapi musim bisa salah,
Bisa datang terlalu cepat
Bisa sangat lama dalam penantian....

Angin....
Tidaklah salah merindukannya
Hanya jangan terkelabui oleh musim,
Oleh sebab angin bisa hadir
Saat apapun musimnya...

Seandainya, angin itu bisa ku genggam,
Tentu aku tak mau melepasnya...
Tapi angin datang dan pergi,
Aku hanya ingin satu angin,
Yang tak peduli dengan musim2 itu...

Hanya ada satu angin yang bahkan
Tak peduli dengan musim apa yang akan ada untukmu...
Hanya saja angin itu
Tidak bisa di dapat dari jerih payah,
Dia akan ada bila diyakini
Untuk ada hadirnya....

aku selalu menanti angin itu datang...
angin yang takkan pergi lagi,
dan sayup2 dia membisikan kata yang tlah lama tak ku dengar
dan juga membuaiku dalam kenyamanan yang tak ingin ku lepas...

siapapun orangnya
sama sepertimu,
merindukan angin dambaannya...

Udara # 1

Paskah 2011
Aku berjalan dalam pekatnya malam,
Ketika aku merasakan hembusan angin,
Yang pernah kuhirup kembali muncul...
Hanya sesaat, namun aku bersyukur...
Udara itu masih ada dan terasa....
Dan sadar udara itu tak bisa ku genggam...
Udara itu energi murni dari kepakan sayap seorang malaikat,
Yang pernah mengajak aku terbang menantang langit...
Dengan senyuman, ku hembuskan seluruh udara dari paru – paruku
Hingga tercipta sebuah kekosongan
Tanpa oksigen, aku berjalan kembali,
TANPA SEBUAH NAFAS

Gabriel Angelo, #1 Segel

Di dalam dirimu, ada jiwaku, ada perasaanku...
Cinta, Kasih sayang, dan Sukacita adalah energi positifku...
Menjadi kristal – kristal dalam mata dan senyummu...
Bulu – bulumu hangat menyambut...
Setiap insan yang memelukmu...
Tak banyak yang tahu, mengalir udara dalam tubuh mungilmu...
Hanya itu yang tersisa, sedang aku tak punya...
Memang aku yang dengan sengaja melakukannya...
Ku segel nafas itu, agar tak lekas menguap...
Dengan mengatasnamakan rasa sayang,
Tak ingin hembusan – hembusan itu berakhir....
Itu sebabnya kita berbeda,
Aku masih bisa menangis sejadi – jadinya...
Masih bisa terbakar kemarahan....
Sedang kau hanya mengenal kebahagiaan,
Dan tak tahu arti kata tangis...
Namun tetap, kau serpihan kecil jiwaku
Yang tersegel dalam tubuh kecilmu...

Sabtu, 18 Juni 2011

paskah 2011

ku berjalan dalam pekatnya malam...
ketika ku rasa hembusan udara yang pernah ku rasa....
udara itu masih ada dan terasa....
hembusan itu berasal dari energi murni kepakan sayap seorang malaikat....