Kontributor

Jumat, 23 September 2011

Mengawali Dengan Memberi Yang Terbaik


Kesalahan yang dilakukan oleh banyak pengajar adalah menuntut dan tidak membangun hubungan dengan mengawali. Tidak bersikap proaktif dan tidak ada inisiatif untuk memberi. Lalu bagaimana pengajar yang demikian,  mendapat simpati dari muridnya? Tentunya membuat para siswa kehilangan hasrat untuk untuk belajar, dan semangat mereka meredup perlahan ( bahkan seketika ).
Guru saja tidak memberikan contoh kerendahan hati, bagaimana dengan muridnya? Mereka tidak akan dapat menyerap ilmu dengan baik tanpa kerendahan hati, dan itu diawali dari gurunya. Takut akan Tuhan adalah permulaan pengetahuan. Konsep yang harus kita lakukan dengan hati. Berikanlah cinta, berikanlah penghargaan untuk para murid – murid kita. Maka mereka akan menghargai para pengajar.  Memberi lebih baik dari menerima. Teladan ini pula yang harusnya diberikan oleh para guru yang dijadikan panutan murid. Dimulai dari semangat berbagi dalam kasih, sehingga kelas terasa hangat dan proses belajar pun menjadi lebih akrab.

Senin, 12 September 2011

Perempuan Indonesia

Perempuan dalam budaya timur.
Dalam budaya feodal Indonesia, hampir dipastikan bahwa perempuan selalu menempati kelas kedua. Dikenal istilah dalam budaya Jawa ‘kanca wingking” ( teman belakang ) atau wanita itu wani ditata. Mungkin tak banyak orang tahu bahwa sebenarnya di kalangan keraton sudah ada prajurit wanita, di kisah pewayangan, dikenal tokoh Srikandi, seorang prajurit wanita yang berhasil membunuh Bisma,dalam perang baratayudha dengan bantuan Arjuna atau tokoh drupadi yang bersuami 5 pandawa, dalam mahabarata versi asli dari india dimana setelah di jawanisasi drupadi hanya bersuami Yudhistira. Banyak hal yang sebenarnya menyiratkan bahwa sebenarnya wanita itu setara dengan kaum pria. Namun dalam budaya feodalisme, kaum wanita terkungkung dan terbelakang, dengan banyak aturan.
Perempuan Indonesia dari masa ke masa
Pertama kali timbul kesadaran tentang kesetaraan gender dipelopori oleh RA Kartini, wanita jepara ini sering kali dalam surat – suratnya menggambarkan kemarahan dan keperihatinannya terhadap budaya yang membelenggu dirinya untuk memperjuangkan rakyat Jawa, khususnya wanita. Kemudian gerakan – gerakan lainnya, seperti yang dilakukan oleh Dewi Sartika, di Bandung. Mereka lebih menekankan pada pentingnya pendidikan bagi para perempuan. Mereka sadar bahwa pendidikan pertama kali untuk anak terjadi dalam keluarga, dimana yang paling berperan besar adalah seorang ibu, nah,  jika ibu tidak berpendidikan, bagaimana masa depan anak sebagai generasi penerus bangsa??? Berdasarkan pemikiran inilah, pendidikan bagi perempuan diperlukan, untuk meningkatkan kecakapan seorang perempuan sebagai seorang ibu.
Pada tahun 1912, muncul organisasi wanita formal modern yang pertama, Putri Mardika, di Jakarta yang memperjuangkan pendidikan untuk kaum perempuan, mendorong kaum perempuan agar berani tampil di depan umum, dan mengangkat kedudukan perempuan menjadi setara dengan laki – laki. Kesadaran semakin berkembang dan keinginan perempuan untuk lebih maju semakin besar, membuat banyak berkembang organisasi perempuan yang bersifat kedaerahan. Misalkan saja Keutamaan Istri yang banyak mendirikan sekolah perempuan di Jawa Barat, kemudian, organisasi perempuan Kartini, yang juga mengadakan pendidikan perempuan di berbagai daerah di pulau Jawa. Sesudah tahun 1920 banyak organisasi wanita berlatar belakang agama, seperti Aisyiyah, Wanudijo Utomo, Serikat putri Islam, dan wanita katholik, yang telah bergerak dalam pekerjaan sosial.
Gerakan gerakan wanita yang telah maju kemudian timbul kesadaran politik, dimulai dari Kongres I wanita di Yogyakarta, yang diikuti oleh perwakilan organisasi – organisasi perempuan, yaitu Wanito Utomo, Puteri Indonesia, Wanita Katholik, Wanita Muljo, Aisyiyah, Serikat Istri Buruh Indonesia, Jong Java, Wanita Taman Siswa. Pada tahun 1932, muncul organisasi wanita paling radikal, Istri Sedar, yang tidak disukai banyak organisasi perempuan Islam kerena dianggap menyimpang dari kaidah Agama. Organisasi ini juga ikut terlibat dan terjun langsung dalam perjuangan untuk kemerdekaan nasional.
Pada masa penjajahan jepang, terdapat organisasi perempuan yang bertujuan mendukung perang, Fujinkai. Dan yang terjadi pada wilayah penjajahan jepang, selama perang dunia ke II, banyak wanita dijadikan  “ Jugun Ianfu” atau budak seks tentara jepang,  para Jugun Ianfu berusaha lepas dan melakukan perjaungan diam – diam, dengan bekerja sama dengan tentara nasional, sehingga mereka juga terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Jumat, 09 September 2011

Pemimpin (?) : Isi otak seorang melankolis di tengah perkuliahan.... 

Hari ini aku kuliah kepemimpinan.... awalnya niat ga niat sih..... kupikir akan membosankan.... beberapa menit dosen mengajar aku mulai gambar gambar ga jelas..... sambil mencoba mencatat sedikit sedikit....
Sampai aku mencatat bagian paling menarik menurutku.....
Pemimpin itu harus bisa mengarahkan pengikutnya untuk bergerak bersama mencapai tujuan yang telah disepakati bersama.
Bagaimana caranya ya??? Mempersatukan orang – orang yang berbeda????
Terus..... ada lagi yang menarik, membuatku berpikir lebih dalam
Tapi seorang yang menggerakkan orang – orang mencapai tujuan tanpa ia sebagai pemimpin sejati, bisa merupakan provokator (penggerak), bahkan manipulator.
Aku terdiam dan merenung, aku membayangkan tokoh – tokoh dan berusaha menyortir mana pemimpin Indonesia dan yang bukan.......
Sepanjang sejarah Indonesia yang ku tahu........
Dr. Wahidin soediro husodo = pemimpin provokator ( memprovokasi pergerakan ),,,,,
RA. Kartini = pemimpin provokator ( memprovokasi pendidikan putri dan kesetaraan gender),,,,,
Chairil anwar = provokator bukan pemimpin (lihat puisinya “ Aku” isinya provokasi ....
Tirto adi suryo = provokator bukan pemimpin (penggerak pers indonesia)....
Soeharto = pemimpin manipulator....
Tapi belum ku jumpai  pemimpin yang bukan penggerak / provokator dan bukan manipulator (atau aku yang masih gamblang belum bisa membedakan pemimpin, provokator, manipulator)... siapa ya pemimpin sejati itu????
Terus, terus, materinya sampai pada.....
Selain menimbulkan gerak, seorang pemimpin merupakan orang yang mampu menghasilkan suatu PERUBAHAN
Menimbulkan GERAK??? Menghasilkan PERUBAHAN????
Caranya????
Ø      Mencurahkan waktu yang cukup banyak untuk membina pendukungnya
Ø      Menolong mereka untuk mengenali potensinya
Ø      Menolong mengenali kekhasan diri dan visi pribadi mereka.....
Tiba –tiba otakku jalan dan berpikir keras...... yang ada di bayanganku..... tokoh yang melakukan itu semua :
Ki Hajar Dewantara dengan mendirikan sekolah Taman Siswa, bukti totalitasnya mencurahkan waktu membina pendukungnya....
RA Kartini, mendirikan sekolah perempuan,  bukti totalitasnya mencurahkan waktu membina pendukungnya, juga realisasi visiny.... jelas menghasilkan perubahan pertama kali tentang kesetaraan gender.


mendefinisikan pemimpin dan mencari figurnya sulit juga ya????

GURU : CINTA KEPADA MURID


By : Alberta Novita
Aku seorang guru. Guru adalah seorang yang memimpin. Tidak ada keajaiban dalam pekerjaanku. Aku tidak berjalan diatas air. Aku tidak membelah lautan. Aku hanya mencintai anak – anak (Marva Collins )
Pada jaman sekarang, dimana orang tua sibuk bekerja, memenuhi tanggung jawab keluarga, baik ayah atau ibu atau keduanya jarang berada di rumah, maka pendidikan dan pengembangan mental dan kepribadian anak diserahkan pada sekolah, dan dalam hal ini yang berperan besar adalah guru.  
Anak yang dalam perkembangannya membutuhkan cinta dan perhatian orang tuanya, dan itupun menjadi salah satu peranan guru untuk memenuhi kebutuhan akan cinta, perhatian dan kasih sayang anak didiknya. Ada pepatah mengatakan bahwa “ guru adalah orang tua kedua “ . Juga tidak memungkiri peran guru untuk menjembatani komunikasi antara anak dan orang tuanya. Tidak hanya sekedar dengan nilai dan laporan semacam raport. Yang dimaksud mengkomunikasikan kebutuhan anak, solusi masalah kesulitan belajar yang bukan tidak mungkin berasal dari lingkungan keluarga yang tidak kondusif, juga menjembatani keinginan dan harapan anak dengan keinginan orang tua. Maka penggalian dan pengembangan potensi pun seharusnya masuk ke dalam laporan tertulis. Kepekaan dan sikap tanggap diperlukan seorang guru untuk melihat setiap perkembangan anak, agar lebih mengenali potensi yang ada dalam diri anak serta selalu mendorong dan memotivasi anak. Itu adalah salah satu wujud kepedulian seorang guru, kepada anak didik serta totalitas dari sebuah pengabdian.
Banyak guru berdedikasi dan siap mengabdi, namun bila tanpa cinta, perhatian, dan kepedulian, maka tidak akan ada artinya, anak tidak akan berkembang dengan baik.
Mencintai itu berarti mau menerima apa adanya, menerima anak dengan plus dan minusnya. Karena setiap pribadi dilahirkan unik, dengan potensi masing masing. Itu artinya masing – masing anak datang dengan kebutuhan berbeda. Maka cintailah mereka, walaupun mencintai itu sulit.
Semua Anak Tumbuh Dengan CINTA.
Maria Montessori pernah berkata,
Jangan memberitahu mereka cara melakukannya, TUNJUKKAN pada mereka cara melakukannya. Jika kau memberitahu mereka, mereka akan melihat bibirmu bergerak. Jika kau menunjukkan pada mereka, mereka akan ingin melakukannya.
Itulah caranya belajar tentang CINTA.
ingat perubahan molekul air???
Pikiran positif, menghasilkan sesuatu yang posotif pula.
Begitulah anak, tumbuh dengan CINTA.

Selasa, 06 September 2011

GURU : MEMANUSIAKAN MANUSIA DENGAN KASIH


Ada suatu cerita pengalaman pribadi dimana seorang pengajar, hanya datang tepat pada waktu mengajar, duduk di depan para peserta didiknya, memberikan materi lewat LCD, menerangkan, memberikan tugas, kemudian pulang..... hari demi hari berlalu, para peserta didik yang awalnya semangat  ( dan saya yakin, mereka semua pintar dalam bidang materi ini ) satu persatu kehilangan semangat, bahkan mereka yang awalnya pintar dan tergolong peserta didik yang mampu mengikuti materi, lama – lama tertinggal dan tidak tahu apa – apa. Bosan. Manakala sang pengajar sibuk mengoperasikan laptop, sambil menerangkan materi tanpa bergeser sedikitpun dari tempat duduknya. Para peserta didik asyik sendiri, entah sms – an, main game laptop, atau apa saja yang masih bisa mereka kerjakan di tempat duduk masing – masing. Hasil test sangat memprihatinkan. Pengajar itu berpendapat bahwa para peserta didik tidak belajar maksimal (sebenarnya, apa yang harus dipelajari??? Kami tidak mengerti dari awal ). Akhirnya pengajar tersebut mengulang kembali materi itu, tapi semakin diterangkan, semakin tertekan dan para peserta didik banyak yang sakit kepala??!!!!
Seorang guru, tidak hanya sekedar mengajar, tapi juga membantu anak didiknya untuk memahami pelajaran. Ada banyak faktor yang mempengaruhi anak untuk tidak bisa belajar dengan baik diantaranya lingkungan keluarga yang tidak kondusif, tekanan mental pada anak, perlakuan buruk orang – orang di sekitarnya, lingkungan sekolah yang buruk, dsb.
Tapi seorang guru seharusnya profesional. Berhentilah menyalahkan keadaan dan mencari kambing hitam. Mulailah diri anda dan bangunlah hubungan dengan anak didik anda. Daripada kita mencari siapa yang bertanggung jawab. Lebih baik mencari jalan keluar atas ketidakmampuan siswa belajar. Diperlukan pendekatan – pendekatan pada anak didik. Dan bila perlu kerjasama : guru, siswa, dan orangtua.
Berilah anak didik harapan baru, berikan serta motivasi untuk mereka, bangkitkan rasa percaya diri mereka, tunjukkan antusiasme anda pada mereka lewat perhatian  - perhatian kecil anda. Pahamilah bahwa mereka membutuhkan cinta sebelum mereka mengerti akan materi yang anda berikan. Sebelum anda memberikan pelajaran, maka berikanlah dorongan awal dengan kasih. Dengan cara sederhana, ucapkanlah terimakasih sudah hadir di kelas, sapa mereka, dimanapun  anda menemukan mereka dan tanyakan kabar mereka. Bukan kah kita tahu bahwa manusia butuh dicintai dan diperhatikan. Buka mata kalian dan berikan keyakinan diri bahwa mereka ada dan mereka adalah orang – orang berguna. Merekalah masa depan, dan andalah kuncinya. ^_^

Rabu, 17 Agustus 2011

Merdeka (?)

kata orang, hari ini, hari kemerdekaan....
tapi, apa bedanya dengan hari hari biasa??
aku tak melihatnya, selain daripada upacara bendera di kantor kantor, sekolah, dan kampus...
memang, benarkah kita benar benar sudah merdeka??
aku tak merasakannya....
bagiku hari sama saja....
bagiku, 1 bulan yang lalu, 1 tahun yang lalu, 1 hari yang lalu, 1 minggu yang lalu, sama saja, berlalu dengan mudah tanpa ada yang berubah....
kemerdekaan itu milik siapa??
mungkin kita merdeka dari penjajah, tetapi tidak merdeka dari bangsa sendiri....
kemerdekaan hanya bagi sekelompok orang2 tertentu....
selamat hari merdeka bagi yang merayakannya....!!!!

Jumat, 22 Juli 2011

fenomena aneh dunia pendidikan

mungkin kita sudah mendengar beberap kasus seperti yang terjadi beberapa waktu,
ada orang tua murid yang mau jujur, dari kasus menyontek masal sampai mengkritik kebijakan administrasi sekolah...
tapi, apa yang terjadi, bagaimana para pendidik menyikapinya???
diluar dugaan, mereka yang katanya orang orang berpendidikan tidak mau merendahkan hatinya, bahkan memperlakukan orang tua murid dan murid tersebut dengan tidak sebaiknya.....
kenapa????? takut kebobrokannya terbongkar???
katanya sih, ilmu itu didapat secara objektif, ilmu itu jujur dan tidak memihak.... seorang guru harus menjunjung tinggi ebuah keobjektifan dengan kerendahan hati....
Heiiii para guru, dimana dedikasi tinggi anda???
dimanakah hati anda utuk mengabdi??? apakah sudah saatnya gelar " pahlawan tanpa tanda jasa" itu diubah????

Senin, 04 Juli 2011

menggugat para pendidik

kelas seakan menjadi kota mati
mati, tanpa gairah, tanpa semangat
kami hanya diberi soal soal test yang kami sendiri tak mengerti
mendidik ternyata susah
lebih dari pada sekedar mengajar
lebih dari transfer ilmu
seandainya hubungan antara pengajar dan pembelajar lebih dekat
kami belajar lebih dari sekedar ilmu
belajar arti hidup dari hati ke hati....
para guru, inilah gugatan kami, para penuntut ilmu....

Sabtu, 25 Juni 2011

francais

Comment allez-vous?
je m'appelles alberta Vincentia Novita

je suis uny etudiant
 j'ai vingt ans

Selasa, 21 Juni 2011

setitik kecil

Biarkan air ini mengalir mengikuti alur sungai,
Walau banyak bebatuan, mungkin kan sakit...
Tapi aku ingin tahu muara itu apa....

Harusnya aku berjalan, bukan berlari...
Harusnya aku mengikuti, bukan mendahului...
Haruskah aku salahkan diriku yang terlalu berani...
Aku ini siapa?
Keangkuhan telah membutakan mataku...
Aku harus sadar, aku ini kecil dan dunia itu luas

Setitik kecil,
Salatiga, 24 Feburari 2011

Angin #1

Angin...
Aku tidak tuli,
tapi tak mendengar suara apapun...
Aku tidak bisu,
tapi tak mengucap sepatah katapun...
Aku tidak cacat,
tapi tak bergerak sama sekali....
Hanya keheningan,
dan ku tutup mataku rapat – rapat...
Mencoba dengan naluriku,
merasakan hembusan angin musim ini
Yang memainkan tiap helaian rambutku....

Tiap berganti musim,
Maka berganti angin,
Namun aku selalu rindu merasakan angin,
Yang membuaiku hingga terlelap...

Tapi musim bisa salah,
Bisa datang terlalu cepat
Bisa sangat lama dalam penantian....

Angin....
Tidaklah salah merindukannya
Hanya jangan terkelabui oleh musim,
Oleh sebab angin bisa hadir
Saat apapun musimnya...

Seandainya, angin itu bisa ku genggam,
Tentu aku tak mau melepasnya...
Tapi angin datang dan pergi,
Aku hanya ingin satu angin,
Yang tak peduli dengan musim2 itu...

Hanya ada satu angin yang bahkan
Tak peduli dengan musim apa yang akan ada untukmu...
Hanya saja angin itu
Tidak bisa di dapat dari jerih payah,
Dia akan ada bila diyakini
Untuk ada hadirnya....

aku selalu menanti angin itu datang...
angin yang takkan pergi lagi,
dan sayup2 dia membisikan kata yang tlah lama tak ku dengar
dan juga membuaiku dalam kenyamanan yang tak ingin ku lepas...

siapapun orangnya
sama sepertimu,
merindukan angin dambaannya...

Udara # 1

Paskah 2011
Aku berjalan dalam pekatnya malam,
Ketika aku merasakan hembusan angin,
Yang pernah kuhirup kembali muncul...
Hanya sesaat, namun aku bersyukur...
Udara itu masih ada dan terasa....
Dan sadar udara itu tak bisa ku genggam...
Udara itu energi murni dari kepakan sayap seorang malaikat,
Yang pernah mengajak aku terbang menantang langit...
Dengan senyuman, ku hembuskan seluruh udara dari paru – paruku
Hingga tercipta sebuah kekosongan
Tanpa oksigen, aku berjalan kembali,
TANPA SEBUAH NAFAS

Gabriel Angelo, #1 Segel

Di dalam dirimu, ada jiwaku, ada perasaanku...
Cinta, Kasih sayang, dan Sukacita adalah energi positifku...
Menjadi kristal – kristal dalam mata dan senyummu...
Bulu – bulumu hangat menyambut...
Setiap insan yang memelukmu...
Tak banyak yang tahu, mengalir udara dalam tubuh mungilmu...
Hanya itu yang tersisa, sedang aku tak punya...
Memang aku yang dengan sengaja melakukannya...
Ku segel nafas itu, agar tak lekas menguap...
Dengan mengatasnamakan rasa sayang,
Tak ingin hembusan – hembusan itu berakhir....
Itu sebabnya kita berbeda,
Aku masih bisa menangis sejadi – jadinya...
Masih bisa terbakar kemarahan....
Sedang kau hanya mengenal kebahagiaan,
Dan tak tahu arti kata tangis...
Namun tetap, kau serpihan kecil jiwaku
Yang tersegel dalam tubuh kecilmu...

Sabtu, 18 Juni 2011

paskah 2011

ku berjalan dalam pekatnya malam...
ketika ku rasa hembusan udara yang pernah ku rasa....
udara itu masih ada dan terasa....
hembusan itu berasal dari energi murni kepakan sayap seorang malaikat....

Senin, 24 Januari 2011

Inspirasiku....

My inspiration...
Malam minggu, ga ada kerjaan, setelah siang aku menghabiskan waktu membaca dan merangkum buku yang kemarin aku pinjam di perpustakaan... akhirnya aku nonton film... judulnya “ SEXY THE CITY” yang maen Ardina Rasti.... ceritanya tentang perjuangan gadis yang berharap di kota besar Jakarta dapat meraih cita cita... malah dia terjebak pada mimpi yang ga sesuai harapan... tapi ni film bagus kog, tentang cinta, perjuangan dan persahabatan.
Film ini menurut aku sih ga bohong.... kenyataan kog... hidup itu emang keras...ya, itu yang aku rasakan juga... aku datang ke kota ini, juga bawa mimpi... awalnya aku anak yang lugu, dari kota kecil yang jauh... keinginanku untuk kuliah di luar kota sempat di tentang ayah... ayah selalu bilang kalo hidup itu keras... tapi aku waktu itu selalu memandang dunia dari kacamata anak kecil... semua buat aku baik baik saja, hidup adalah permainan, semudah kita membalikan telapak tangan...
Satu – dua – tiga bulan awalnya memang baik – baik saja... tapi akhirnya aku mengerti apa yang dikatakan ayah... hidup itu keras banget... aku ga tahu lagi mana teman mana musuh... orang di sekitarku mengingatkanku pada lambang kedokteran: cawan yang dililit ular.... cawan itu berarti kehidupan dan ular berarti racun yang mematikan... jadi hidup dan mati itu sebenarnya beda tipis... semua saling memangsa... syukur aku masih punya sahabat sahabat yang baik... jadi ancur ya tapi ga ancur banget...
waktu masih jadi anak rumah, aku rajin berdoa, setelah jadi anak kost, dah lupa sama Tuhan... makin berantakan lah hidupku... beda lah anak yang masih di rumah dan yang jauh dari rumah...
Di tambah lagi yang namanya pacaran... sebenarnya nyesal sih pacaran... tapi, aku jadi lebih bisa memahami orang lain... (kayaknya sih)...
Back to the story... aku salut sama tokoh yang di perankan ardina rasti ini... ni cewek walau pekerjaannya di dunia malam, melayani tamu – tamu di bar... tapi dia masih menjaga kesuciannya sebagai seorang gadis,... walaupun pekerjaannya di cap ga bener.... berarti menghargai nilai – nilai perkawinan... cowoknya minta, juga, dia tak lantas luluh saja...keren dech...  stella, sahabatnya,punya nasib yang buruk, diperkosa teman teman maen judi mamanya... akhirnya dia benci  sama mamanya... tapi dia orangnya baik... mau menolong orang yang lagi kesulitan...
Yang paling bikin aku trenyuh adalah tokoh utamanya, sekuat apapun dia menjaga keperawanannya, akhirnya demi menolong stella dia berani melepas seharga 50juta... harga yang fantastis tapi ga sebanding... karena menurut aku itu yang sakral dan membuat perempuan menjadi berharga...
Pernah ga sih cowok peduli?? Cowok itu maunya enak doank...  ada kata kata dari tokoh ini yang bikin aku tersadar... “ laki – laki rakus perempuan” yang membuat perempuan perempuan di film ini menderita.....
Aku nulis begini, bukan berarti benci laki – laki lho... tapi, jangan pandang remeh perempuan...  karena setiap orang dilahirkan dari rahim seorang perempuan... perempuan bukan seperti yang di image –kan  sebagai makhluk yang lemah, karena kami menanggung banyak beban di pundak kami,...dan jadi perempuan itu harus kuat dan bertahan