Hari ini
aku kuliah kepemimpinan.... awalnya niat ga niat sih..... kupikir akan
membosankan.... beberapa menit dosen mengajar aku mulai gambar gambar ga
jelas..... sambil mencoba mencatat sedikit sedikit....
Sampai
aku mencatat bagian paling menarik menurutku.....
Pemimpin itu harus bisa mengarahkan
pengikutnya untuk bergerak bersama mencapai tujuan yang telah disepakati
bersama.
Bagaimana
caranya ya??? Mempersatukan orang – orang yang berbeda????
Terus.....
ada lagi yang menarik, membuatku berpikir lebih dalam
Tapi seorang yang menggerakkan orang –
orang mencapai tujuan tanpa ia sebagai pemimpin sejati, bisa merupakan
provokator (penggerak), bahkan manipulator.
Aku
terdiam dan merenung, aku membayangkan tokoh – tokoh dan berusaha menyortir
mana pemimpin Indonesia dan yang bukan.......
Sepanjang
sejarah Indonesia yang ku tahu........
Dr.
Wahidin soediro husodo = pemimpin provokator ( memprovokasi pergerakan ),,,,,
RA.
Kartini = pemimpin provokator ( memprovokasi pendidikan putri dan kesetaraan
gender),,,,,
Chairil
anwar = provokator bukan pemimpin (lihat puisinya “ Aku” isinya provokasi ....
Tirto
adi suryo = provokator bukan pemimpin (penggerak pers indonesia)....
Soeharto
= pemimpin manipulator....
Tapi
belum ku jumpai pemimpin yang bukan
penggerak / provokator dan bukan manipulator (atau aku yang masih gamblang
belum bisa membedakan pemimpin, provokator, manipulator)... siapa ya pemimpin
sejati itu????
Terus,
terus, materinya sampai pada.....
Selain menimbulkan gerak, seorang
pemimpin merupakan orang yang mampu menghasilkan suatu PERUBAHAN
Menimbulkan
GERAK??? Menghasilkan PERUBAHAN????
Caranya????
Ø Mencurahkan waktu yang cukup banyak untuk membina
pendukungnya
Ø Menolong mereka untuk mengenali potensinya
Ø Menolong mengenali kekhasan diri dan visi pribadi mereka.....
Tiba
–tiba otakku jalan dan berpikir keras...... yang ada di bayanganku..... tokoh
yang melakukan itu semua :
Ki Hajar
Dewantara dengan mendirikan sekolah Taman Siswa, bukti totalitasnya mencurahkan
waktu membina pendukungnya....
RA
Kartini, mendirikan sekolah perempuan,
bukti totalitasnya mencurahkan waktu membina pendukungnya, juga
realisasi visiny.... jelas menghasilkan perubahan pertama kali tentang
kesetaraan gender.
mendefinisikan pemimpin dan mencari figurnya sulit juga ya????
Tidak ada komentar:
Posting Komentar