Menurut pengalaman gue bertahun2 silam: pertama syok! Kemudian kamu akan merenung : kog secepat itu?, karena diusia 20an aku masih ingin bermain, dalam artian aku masih suka manjat pepohonan belakang kampus trus ngelemparin dewi dan Ndut (temen gue) pake buah karsem atau jambu *macam monyet saja*,, masih suka melanglangbuana (ecieehh) diboncengin cahya pake vespanya, masih suka bobok dikamar citra sambil nguyel2 dia, masih suka godain meita dan masih suka berantem sama yessy...
Kemudian kamu akan bersedih, karena merasa apakah kamu terlalu membebani orangtua dari segi ekonomi,, sampai2 mau dikasihkan ke orang?
Kedua merasa terhormat, karena keluarganya memintaku artinya aku dianggap pilihan yang baik... Bahkan disaat ini pun ketika laki2 itu sudah menikah dengan orang lain, keluarganya masih menyayangiku... Mereka bilang, "kog dia gak sama kamu aja sih, kan secara kamu lebih baik dari istrinya, kamu lebih ini, lebih itu" (buseet dibanding2in)
Aku paling jawab, "pilihan Tuhan yang terbaik,, belum tentu aku sama dia bisa rukun seperti keluarga kecilnya sekarang" namanya juga bukan jodoh, ya mau gimana lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar